KREATIFITAS GURU
Seorang guru harus kreatif dalam pembelajaran karena
isi pendidikan umum menyumbang terhadap kehidupan yang kreatif.
Kreativitas
menunjukkan eksplorasi gagasan-gagasan dan kegiatan baru dan memberikan
kepuasan serta dorongan untuk memperluas eksplorasinya.
Dalam pembelajaran kreativitas seorang guru dapat
membantu siswa mengembangkan kemampuan yang dimiliknya mengembangkan bakat yang
yang ada pada diri siswa serta dapat mempertahankan kompetensi yang ada pada
dirinya.
Bentuk kreativitas seorang guru dalam pembelajaran di
kelas, akan sangat membantu dalam menentukan arah dan tujuan pembelajaran.
Kreativitas guru akan lebih memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi
pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga tujuan dari pembelajaran dalam hal
ini pembelajaran akidah akhlak akan mampu membentuk kepribadian dan moral siswa
menjadi pribadi yang Islami dan moral yang luhur.
Membangun kreativitas guru membutuhkan proses,
ia tidaklah lahir tiba-tiba, ada proses yang mengawalinya seperti: pertama, belajar dari pengalaman
mengajar, baik diperoleh dari pengalaman sendiri maupun dari pengalaman guru
lain. Guru dapat belajar dan merefleksikan perjalanan proses belajar
mengajarnya ke dalam praktik pembelajaran bersama siswa. Kedua, rasa cinta dan kasih sayang yang mendalam terhadap
murid-muridnya agar mereka menjadi manusia ideal di masa yang akan
datang. Cinta adalah energi kehidupan. Cinta merupakan sumber pemicu yang kuat
atas lahirnya kreativitas. Jika ada cinta dan kasih sayang, maka rasa dan jiwa
guru terlibat dalam proses pengajaran dan pendidikannya sehingga totalitas
kinerja guru lahir. Perasaan siswa dapat menangkap cinta kasih gurunya sehingga
terjalin hubungan psikologis antara siswa dan guru. Ketiga, adanya tanggung jawab yang mendalam terhadap tugasnya. Keempat, guru giat belajar untuk
meningkatkan kualitas pengetahuan, kepribadian dan keterampilannya yang
berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.
Kreatifitas adalah orisinalitas, artinya bahwa produk,
proses, atau orangnya, mampu menciptakan sesuatu yang belum diciptakan oleh
orang lain. Kreativitas juga dapat dispesifikkan dalam dunia pendidikan, yang
dinamakan oleh Torrance dan Goff (1990) sebagai kreativitas akademik (academic
creativity), Kreativitas akademik ini menjelaskan cara berpikir guru atau
siswa dalam belajar dan memproduksi informasi. Berpikir dan belajar kreatif
memuat kemampuan untuk mengevaluasi (kemampuan untuk menangkap akar masalah,
ketidakkonsistenan dan elemen yang hilang), berpikir divergen (fleksibilitas,
originalitas dan elaborasi) dan redefinisi.
Belajar secara kreatif adalah hal yang alami karena
berkaitan sifat manusia yang selalu ingin tahu. Psikologi belajar telah
menunjukkan bahwa individu yang menghadapi hal baru akan mengalami
ketidakseimbangan dalam dirinya. Dengan demikian peluang untuk mengatasi
ketidakseimbangan tersebut secara kreatif terbuka bagi semua orang.
Kreatifitas tidak selalu dimiliki oleh guru
berkemampuan akademik dan kecerdasan yang tinggi. Hal ini dikarenakan
kreativitas tidak hanya membutuhkan keterampilan dan kemampuan, kreatifitas
juga membutuhkan kemauan atau motivasi. Keterampilan, bakat, dan kemampuan
tidak langsung mengarahkan seseorang guru melakukan proses kreatif tanpa adanya
faktor dorongan atau motivasi. Apakah perbedaan antara kreativitas dan inovasi?
Inovasi dapat diartikan sebagai proses penyempurnaan produk atau proses yang
sudah ada. Negara Jepang adalah negara yang inovatif karena terus menerus
menciptakan beragam produk otomotif, elektronik atau industri yang menguasai
pasar dunia. Negara Inggris dan Jerman adalah negara yang kreatif karena banyak
ilmuwan mereka banyak memenangkan hadiah Nobel. Kreatifitas adalah jantung dari
inovasi. Tanpa kreatifitas tidak akan ada inovasi. Semakin tinggi kreatifitas,
jalan ke arah inovasi semakin lebar pula.
B.
Kreatifitas
Guru Dalam Pembelajaran
Kreatifitas guru dapat diarahkan pada dua komponen
pembelajaran di kelas, yaitu produk kreatifitas dan hasil inovasi yang
mendukung manajemen kelas serta hasil kreatifitas dan hasil inovasi dalam
bentuk media pembelajaran.
- Kreatifitas dalam Manajemen Kelas
Manajemen kelas adalah aktifitas guru dalam mengelola
dinamika kelas, mengorganisasikan sumber daya yang ada serta menyusun
perencanaan aktifitas yang dilakukan di kelas untuk diarahkan dalam proses
pembelajaran yang baik. Dalam hal manajemen kelas, kreatifitas guru dalam
manajemen kelas diarahkan untuk:
a.
Membantu
siswa di kelas dapat belajar secara kolaboratif dan kooperatif
b.
Menciptakan
lingkungan akademik yang kondusif dalam proses belajar
- Kreatifitas dalam Pemanfaatan Media Belajar
Media belajar adalah alat atau benda yang dapat
mendukung proses pembelajaran di kelas. Fungsi Media Belajar (1) membantu siswa
dalam memahami konsep abstrak yang diajarkan, (2) meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar, (3) Mengurangi terjadinya misunderstanding, (4) Memotivasi guru
untuk mengembangkan pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar